Pemerintah Provinsi Papua kemungkinan besar mengambil langkah lebih jauh untuk mengevaluasi program adaptasi normal baru yang dalam sebulan terakhir ini, mulai diterapkan di seluruh Bumi Cenderawasih.
Hal tersebut akibat penularan corona di seluruh wilayah, lebih khusus Kota Jayapura yang semakin mengkhawatirkan. Dimana beberapa pekan terakhir, angka penularan bahkan kematian akibat Covid, meningkat pesat.
“Saya pikir begitu (penerapan program adaptasi normal baru akan dievaluasi) pada rapat bersama para pihak terkait di 29 September 2020 mendatang, mengingat jumlah penularan dan angka kematian meningkat pesat,” terang Ketua Harian Satgas Pencegahan dan Penangaan Covid-19 Papua, Welliam R. Manderi, Kamis (17/9/2020), di Jayapura.
Welliam bahkan menyebut ada kemungkinan untuk mengurangi transportasi udara dari dan ke luar Papua, apabila angka penularan masih terus terjadi. Hanya saja, keputusan tersebut masih harus dibahas bersama semua pihak terkait.
“Kalau pun ada rencana pengurangan keberangkatan maka harus ada pertimbangan dari sisi kesehatan tetapi juga ekonomi, karena masyarakat harus hidup,” ucap ia.
Ia tambahkan, yang ditakutkan saat ini adalah penularan Covid fase kedua. Hal demikian sangat berpotensi terjadi, sebab tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan di Papua, masih sangat rendah.
Masyarakat bahkan masih menganggap situasi saat ini biasa-biasa saja. Sehingga masih saja dijumpai oknum yang dalam beraktivitas, tak memakai masker bahkan tidak menjaga jarak di dalam kerumunan.
“Makanya pendisiplinan kepada masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan saat ini, sangat lah penting”.
“Disini lah kita minta peran dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat maupun pihak terkait lainnya untuk ikut membantu pemerintah mensosialisasikan hidup sehat mengindari penularan Covid,” ujar ia.