Sebanyak 102 dokter Orang Asli Papua (OAP) yang akan mengambil jenjang spesialis program beasiswa Otonomi Khusus (Otsus) telah selesai menjalani tes wawancara dilanjutkan pembekalan.
Informasi yang dihimpun lewat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua menyatakan seleksi wawancara dilakukan terhadap 102 dokter dari 112 peserta yang dinyatakan lolos seleksi adminitrasi
“Seleksi wawancara buat beasiswa dokter spesialis sudah dilaksanakan pada hari Senin 14 September 2020 Jam 13.00 sampai selesai. Diikuti oleh 102 peserta dari 112 peserta yang lolos seleksi berkas,” kata Sekretaris BPSDM Papua, Anthony M. Mirin, Minggu (20/9/2020).
Kegiatan atau tes wawancara dibuka lewat arahan singkat Kepala Bidang Perencanaan Program Pendidikan Afirmasi dan Daya Saing SDM Papua Elius Enembe, S.Kep, M.Kes mewakili Kepala BPSDM Papua.
Kemudian dilanjutkan arahan teknis pelaksanaan seleksi disampaikan oleh Kabid Kerjasama, Pengembangan dan Evaluasi Boyke Semuel Jufuway, SH, MPP.
Selanjutnya Sekretaris BPSDM Papua Anthony M. Mirin, membawakan sesi pembekalan wawasan dan motivasi. Seleksi wawancara kali ini dilakukan dengan melibatkan para dokter spesialis senior di Papua sebagai panelis wawancara.
Seluruh peserta selanjutnya direncanakan untuk diikutkan pada Pre Matrikulasi PPDS bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan sebagai persiapan menuju seleksi masuk UI atau SIMAK UI yang berlangsung pada awal November nanti.
Sebelumnya Kepala BPSDM Papua, Aryoko F Rumaropen menyampaikan, setelah lulus administrasi, tahapan selanjutnya adalah para dokter ini melewati tahap wawancara dan pra matrikulasi kemudian seleksi masuk universitas sesuai spesialisasi kedokteran yang digeluti.
Aryoko Rumaropen menjelaskan bahwa program Beasiswa Dokter Spesialis Afirmasi Otsus Papua 2020 ini dilatarbelakangi kebutuhan tenaga kesehatan di Papua yang hingga kini belum merata di seluruh wilayah di Tanah Papua.
“Program pendidikan dokter spesialis ini sesuai dengan arahan bapak gubernur dan wakil gubernur Papua yang melihat kondisi wilayah dan kondisi kesehatan masyarakat Papua. Sehingga pemerintah perlu untuk menyiapkan tenaga dokter spesialis untuk menjawab kebuthan layanan kesehatan di Papua,”jelas dia.
Rumaropen menyatajan bahwa beasiswa ini diberikan untuk semua dokter asli Papua yang bertugas di Papua maupun Papua Barat.
“Kesempatan dibuka bagi semua dokter-dokter Papua yang bertugas di seluruh Tanah Papua. Baik yang bertugas di Kepala Burung (Papua Barat), di rawa-rawa, gunung atau lembah maupun pesisir (Papua). Semua punya kesempatan yang sama,” ujarnya.