Pemerintah Provinsi Papua bersama Pemkab Merauke segera merespon keluhan petani di “kota rusa”, terkait hasil panen yang tidak terserap oleh Bulog sejak Juli 2020 lalu.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni menjajaki adanya perdagangan internasional atau penjualan beras petani Merauke ke negara pacific.
“Kita akan coba komunikasikan dengan menteri perdagangan, sekaligus mendorong agar ada ruang bagi petani beras Merauke, dapat menjual ke negara tetangga di kawasan pasific”.
“Sehingga kedepan, hasil bumi Merauke ta hanya dijual untuk keperluan dalam negeri, tapi orentasinya bisa sampai ke kawasan pasific,” terang Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua Muhammad Musa’ad di Jayapura, Kamis (1/10/2020), di Jayapura.
Langkah lain yang diambil adalah memperbaiki manajeman pergudangan di Merauke, agar dapat menampung beras petani tersebut
“Tapi yang pasti kita juga ingin mendidik masyarakat kita, lebih khusus petani agar memiliki kemampuan mengelola beras ke kualitas yang lebih baik lagi. Serta bagaimana mereka (Petani) memiliki peralatan yang bagus”.
“Hal ini tentu agar beras yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik untuk bersaing dengan beras lainnya di pasaran,” ucap ia.
Musa’ad tambahkan, Pemprov Papua bersama Pemkab Merauke juga bakal melakukan road map untuk bagaimana mendorong penjualan beras ke kabupaten yang lokasinya berdekatan.
“Namun sebelumnya mendorong pembentukan usaha UMKM dulu, agar usaha yang dijalankan bisa maksimal dan berkesinambungan,” pungkasnya.