Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, Selasa pagi (03/11/2020) menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) tentang Cetak Biru (Blue Print) Percepatan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Asli Papua ke Jenjang Perguruan Tinggi Dalam dan Luar Negeri Serta Prediksi dan Proyeksi Kebutuhan Pembiayaan Pendidikan Bagi Mahasiswa Papua Pada Perguruan Tinggi Dalam Negeri, di Hotel Horison Kotaraja, Jayapura.
FGD yang melibatkan akademisi, praktisi pendidikan, anggota DPRP dan Majelis Papua, pers dan pejabat Pemprov Papua dan kabupaten kota itu membahas dua draft dokumen rencana induk yakni dokumen kajian proyeksi dan prediksi biaya pendidikan bagi mahasiswa Papua pendidikan dalam negeri .
Dan draft rencana induk penyiapan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Orang Asli Papua (SDM-OAP) melalui penyelenggaraan beasiswa pendidikan tinggi affirmatif 25 tahun 2022-2047.
Gubernur Papua, Lukas Enembe,SIP.MH dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Papua, Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Elsye P Rumbekwan,SPi,M.Si mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berkomitmen dan memberikan perhatian serius dalam kemajuan pendidikan dan pengembangan SDM-OAP.
“Sejak dilantik sebagai Gubernur Papua periode pertama dan periode kedua, saya terus memberikan perhatian yang tinggi pada sektor pendidikan dan pengembangan SDM Orang Asli Papua (OAP). Komitmen ini telah tertuang dalam RPJMD Papua 2019-2023 yakni memantapkan kualitas daya saing SDM OAP,”ungkapnya.
Dikemukakan bahwa sudah banyak terobosan prestasi anak-anak asli Papua di perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri. Oleh sebab itu program pengembangan SDM OAP merupakan salah satu prioritas Pemprov Papua dengan tetap mengikuti perkembangan kebutuhan Papua.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Papua, Aryoko AF Rumaropen,SP.M.Eng dalam laporannya menyebutkan penyusunan draft dokumen rencana induk pengembangan SDM bekerjasama dengan akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen). Dan telah bekerja selam 7 bulan untuk menyusun kedua dokumen tersebut.
“Proses penyusunan dokumen grand design pengembangan SDM dan pembiayaannya mendapat masukan dari berbagai stakeholder dari praktisi pendidikan, akademisi, anggota dewan serta pejabat provinsi maupun pusat. Dan syukur hari ini dokumen siap dan dibawakan dalam FGD,”ujarnya.
Dia berharap dokumen ini dapat disampaikan di forum-forum pertemuan pimpinan daerah gubernur dengan bupati dan walikota sehingga bisa dijadikan dasar pengembangan di masa mendatang.