Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua bergerak cepat menyambut Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Pemerintah. Dimana sekitar 2.834 guru honorer di Papua, bakal diupayakan menerima BSU yang disiapkan Kemendikbud RI.
"Berdasarkan analisis kebutuhan guru, idealnya di Papua per Desember 2019 punya 10.910 tenaga pengajar. Namun kita hanya punya guru PNS 4.472 orang maka Papua kekurangan Guru 6.441”.
“Karena kekurangan ini kita rekrut guru honorer yang saat ini berjumlah 2.834, sehingga mereka kita dorong untuk bisa mendapatkan bantuan itu,” terang Kepala DPPAD Provinsi Papua Christian Sohilait, di Jayapura, Selasa (17/11/2020).
Menurut ia, 2.834 tenaga pendidik itu, tersebar lembaga pendidikan SMU, SMK serta SLB di Papua.
Sementara untuk Paud, TK, SD dan SMP, pihaknya tengah mempersiapkan surat ke kabupaten dan kota di Papua.
“Yang pasti kita sambut baik sekali kebijakan pemerintah membantu guru-guru non PNS kita. Yang paling penting, harapannya adalah semua guru honorer di Papua bisa menerima BSU dan tidak boleh ada yang terabaikan”.
“Intinya Kami akan pelajari kebijakan ini dan mempersiapkan data yang dibutuhkan agar semua terakomodir,” tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat mewacanakan agar para guru honorer di Indonesia, kebagian Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Dimana target dari BSU sebanyak 2 juta guru bisa menerima bantuan total anggaran Rp 3,6 triliun tersebut.
Direncanakan jumlah yang bakal diterima setiap guru non PNS sebesar Rp 1,8 juta, yang diberikan pada bulan ini.