Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Ribka Haluk memastikan jumlah penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di Papua, bertambah hingga 150 ribu keluarga.
Dimana sebelumnya, data awal penerima BST di Provinsi Papua hanya mencapai 64 ribu keluarga saja.
Berkenaan dengan hal itu, Ribka meminta para bupati dan walikota se-Papua mendorong instansi terkait untuk secepatnya melakukan verifikasi data penerima tersebut. Sebab dikhawatirkan masih ada keluarga yang layak menerima BST namun belum diakomodir dan terdata.
“Jadwal pendataan tambahan penerima BST ini hanya sampai Februari 2021. Sehingga kepala daerah harus cepat mendorong data yang sudah diverifikasi melalui dinas sosial masing-masing untuk dieksekusi,” kata ia
Ribka katakan, baru-baru ini telah menginstruksikan staf dinasnya untuk turun ke kabupaten guna mengecek serta melakukan pengawasan terhadap dinas sosial di daerah, guna mendorong proses verifikasi terhadap daftar keluarga penerima BST.
“Sebab sangat penting untuk pemerintah kabupaten dan kota segera melakukan verifikasi terhadap data tambahan penerima BST”.
“Meskipun angka atau kuota tambahan ini sudah siap, namun tetap masih harus menunggu konfirmasi dari Kementerian Sosial untuk segera ditindaklanjuti di lapangan,” ungkapnya.
Diketahui, bantuan tunai dari Kemensos ini meliputi Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Bansos Tunai (BST).
Target penerima PKH ada 10 juta keluarga dengan anggaran Rp28,7 triliun, untuk Kartu Sembako, diperuntukan bagi 18,8 juta keluarga dengan anggaran Rp45,12 triliun, sedangkan, BST untuk 10 juta keluarga dengan anggaran Rp12 triliun.
Untuk Januari ini, PHK bagi 10 juta keluarga sebesar Rp7,17 triliun, Kartu Sembako untuk 18,8 juta keluarga sebesar Rp3,76 triliun, dan BST untuk 10 juta keluarga sebesar Rp3 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp13,93 triliun.