Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Muhammad Musa’ad mengimbau masyarakat Bumi Cenderawasih, agar tak mempolitisir gangguan kabel laut (internet) yang berdampak pada putusnya jaringan internet di wilayah Jayapura dan sekitarnya hingga saat ini.
Ia berharap, masyarakat cerdas menyikapi kejadian tersebut. Sehingga tak gampang mempolitisasi, karena dapat menjadi hoax (berita bohong) yang kemudian berpotensi memicu konflik.
“Sudah ada penyampaian secara resmi dari pihak Telkom Papua bahwa putusnya jaringan internet, akibat force mayor. Sehingga jangan lagi kita kembangkan masalah ini menjadi hoax yang kemudian menambah suasana kita semakin sulit”.
“Hilangnya jaringan internet saat ini sudah membuat kita menjadi sulit. Jadi, jangan lagi tambah spekulasi (hoax)yang menambah sulit kita,” ujar Musa’ad di Jayapura, Rabu (5/5/2021).
Menurutnya, masyarakat harus paham dengan kondisi yang terjadi saat ini. Dimana lokasi putusnya kabel fiber optik di wilayah perairan Sarmi – Biak, sudah terjadi sebanyak lima kali sampai dengan saat ini.
Dengan demikian, dia berharap tak ada lagi spekulasi. Apalagi hasil dari kerja keras pihak Telkom Witel Papua sampai saat ini sudah memperlihatkan progres. Dimana pengguna para pelanggan Telkomsel, sudah dapat menggunakan jaringan telekomunikasi suara dan SMS, pasca gangguan jaringan Jumat pekan lalu.
“Sekali lagi kejadian ini adalah kondisi yang tidak kita inginkan. Tapi ini fakta yang sudah terjadi. Oleh karena itu Pemprov Papua terus mendorong pihak Telkom untuk bagaimana siasati kondisi ini dengan setidaknya, bisa memberikan pelayanan minimal kepada masyarakat”.
“Yang jelas Pemprov Papua terus mengkomunikasikan dan nanti siap membantu pihak Telkom untuk melakukan serangkaian perbaikan terhadap jaringan internet yang putus ini,” pungkasnya.
General Manager PT. Telkom Witel Papua, Sugeng Widodo memastikan peristiwa blackout jaringan telekomunikasi di Jayapura dan sekitarnya murni akibat force mayor.
Meski demikian, pihaknya belum bisa mengidentifikasi penyebab gangguan jaringan telekomunikasi tersebut.
“Nanti kami akan sampaikan setelah kabel diangkat atau recovery,” tutupnya.