Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua mengumumkan persentase kelulusan SMA di bumi cenderawasih tahun ajaran 2020/2021, turun sekitar satu persen di banding sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala DPPAD Papua Christian Sohilait di Jayapura, Kamis (6/5/2021).
Menurut dia, dari 238 SMA yang mengadakan ujian untuk tiga program mata pelajaran, yakni IPS, IPA dan Bahasa Indonesia, sebanyak 460 dari 20.745 siswa yang mengikuti ujian, dinyatakan lulus 20.285 orang.
“Dibandingkan dengan tahun lalu, peserta yang ikut ujian 20.068 orang. Yang lulus 19.708 atau 98,20 persen. Artinya lebih besar tahun lalu daripada tahun ini. Tahun ini, turun sekitar 1 persen,” kata ia.
Mantan Sekda Lanny Jaya ini kemudian mengungkap penyebab tak lulusnya 460 siswa itu. Dimana selain karena pandemi COVID-19, sejumlah siswa dinyatakan tak hadir meski telah terdaftar sebagai peserta ujian.
“Lalu ada siswa yang tidak ikut ujian saat daring, luring atau portofolio. Kemudian ada beberapa yang meninggal dunia,” terangnya.
Kendati demikian untuk ujian SLB di 7 sekolah, Christian katakan, dari 24 peserta seluruhnya dinyatakan lulus.
Sementara untuk program paket C, dari 3862 pendaftar, sebanyak 3487 orang atau 90,29 persen dinyatakan lulus. Sisanya 375 orang, tak hadir saat ujian berlangsung.
“Sehingga yang tidak datang ujian paket C praktis kita nyatakan tidak lulus. Kalau untuk ujian paket C jumlah kelulusan 100 persen sebab mereka juga jumlahnya tidak banyak,” terang ia.
Sementara dalam dua pekan kedepan, DPPAD Papua bakal mengumumkan kelulusan SMK. Keterlambatan dikarenakan beberapa sekolah mesti menumpang ujian praktek di sekolah lain.
“Sehingga kalau nilai praktek sudah rampung semua maka kita segera umumkan. Saya pikir dua minggu kedepan atau setelah Lebaran baru kita umumkan. Dan paling lambat awal Juni 2021,” pungkasnya.