Gubernur Papua Lukas Enembe menilai tak tepat jika sekarang ini terdapat perdebatan mengenai pengisian jabatan kursi wakil gubernur yang kosong pasca, meninggalnya almarhum Klemen Tinal, 21 Mei 2021 lalu.
Gubernur yang masih dalam proses pengobatan pun meminta agar segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pengisian kursi wakil gubernur, dapat dibicarakan setelah suasana duka terlewati.
“Menyoal kursi Wakil Gubernur Papua yang saat ini kosong pasca alm. Klemen Tinal meninggal dunia, dapat dibicarakan setelah suasana duka terlewati yakni setelah 40 hari dari tanggal berpulangnya alm. Klemen Tinal,” bunyi pernyataan Gubernur Lukas, lewat juru bicaranya, M. Rifai Darus, Senin (14/6/2021).
Lukas memastikan, persoalan kursi wagub tentu akan menjadi hal yang mendesak untuk didorong supaya pelaksanaan pemerintahan di Papua bisa berjalan maksimal.
Kendati demikian, ia berharap semua pihak untuk dapat bersabar. Sebab sudah menjadi agenda kerja bagi dirinya bertemu koalisi partai politik pendukung Lukas Enembe-Klemen Tinal guna membicarakan pengisian kursi wagub, usai pulih dari masa pengobatannya di Singapura.
Diketahui, almarhum Wagub Klemen Tinal dinyatakan meninggal dunia usai terkena serangan Jantung di Jakarta.
Meski belum sebulan almarhum meninggal, saat ini sudah mulai beredar polling pengisian kursi Wakil Gubernur Papua, via media sosial whatsapp.
Dimana dalam polling itu menampilkan nama para tokoh, pejabat bahkan pimpinan daerah kabupaten.
Tak hanya itu, sejumlah tokoh Papua pun sudah mulai berkomentar dan menyampaikan saran mengenai sosok maupun pribadi yang dinilai pantas untuk diusulkan menjadi wakil gubernur.