JAYAPURA - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani berharap seluruh awak media di Bumi Cenderawasih memaknai pelaksanaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua tak dari segi prestasi atau aksesabilitas saja, namun soal kemanusiaan dan kepedulian.
Dengan demikian, para jurnalis diminta meningkatkan sensitivitas dalam menyajikan informasi terkait hal disabilitas.
“Sebab yang membuat Peparnas menjadi unik, ketika kita bicara soal penyandang disabilitas pasti ada hal-hal yang tidak bisa digeneralisir atau disamakan ukuran bakunya tentang peliputan dan lainnya”.
“Sehingga hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan para awak media dalam melakukan peliputan pelaksanaan Pepernas ini, contohnya juga seperti narasi, diksi dan pilihan kalimat dalam membuat sebuah berita,” terang Jaleswari usai diskusi dengan awak media Kota Jayapura, di Hotel Swissbell Kota Jayapura, Rabu (3/11/2021).
Wakil Sekjen NPCI, Rima Ferdianto berharap awak media dapat mengangkat perjuangan atlet disabilitas di ajang Peparnas yang meski dengan keterbatasan fisiknya, berupaya keras untuk mendulang medali pada setiap cabang olahraga yang dipertandingkan.
Sebab antusiasme peserta Peparnas dari luar daerah yang datang ke Papua sangat besar. “Padahal kami tidak mengira hal ini akan terjadi. Dimana Papua juga ternyata mampu dan ramah disabilitas”.
“Sehingga mudah-mudahan banyak nilai-nilai yang bisa diangkat oleh media dalam iven Peparnas ini,” pungkasnya.
National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) menyatakan sekitar 3.609 atlet bakal terlibat dalam ajang Peparnas Papua.
Mereka nantinya akan bertanding di 12 cabang olahraga yang digelar di dua daerah yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Ribuan atlet ini akan memperebutkan sekitar 2.812 keping medali yang terdiri dari 861 emas, 861 perak dan 1.090 perunggu yang diperbutkan dalam 640 nomor perlombaan. ***