JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) RI mendorong pemanfaatan satu data kependudukan di Papua dengan pemerintah daerah setempat, usai merilis hasil Sensus Penduduk (SP) 2020 beberapa waktu lalu.
Dimana penduduk Papua pada September 2020berjumlahsekitar 4,30 juta jiwa, yang mana mengalami penambahan 1,47juta jiwa.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI Dr. Ateng Hartono katakan, ada banyak manfaat yang bisa dihasilkan dari kolaborasi satu data kependudukan tersebut. Antara lain, pemerintah daerah di Papua dapat menentukanperencanaan secara tepat sasaran, hingga pada akhirnya penggunaan anggaran kini jadilebih efisien.
Dilain pihak, pembangunan manusia bisa menjadi lebih terukur dan akurat. “Misalnya merencanakan pelaksanaan Pemilu dimana data pemilih bisa dihasilkan lewat kolaborasi satu data kependudukan ini, sampai dengan jumlah kursi parlemen maupun SDM Papua yang bisa direncanakan,” terang Ateng, di Jayapura, Kamis (2/12/2021).
Masih dikatakan Ateng, kolaborasi data kependudukan ini merupakan kunci pelaksanaan pembangunan. Sebab tujuan pelaksanaan pembangunan adalahmensejahterakan penduduk yang ada diwilayahnya, dimana mereka bertindak sebagai subjek dan objek.
“Artinya dengan mengetahui jumlah penduduk yang bertambah, otomatis ada tiga komponen yang menjadi perhatian pemerintah daerah. Yakni, lahir,kematian dan imigrasi,” katanya.
“Dengan data ini juga teman-teman Pemda bisa mengelola data secara otomatis, dengan indikator yang lebih rinci, seperti apa saja karakteristiknya anak muda yang ada di Papua,” tandasnya.
Ateng pada kesempatan itu berharap kondisi pandemi COVID-19 dapat segera berakhir, agar pada tahun depan bisa mendata dengan lebih leluasa lagi untuk memperoleh data yang dibutuhkan. ***