JAYAPURA– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua menggelar Rapat Kerja Provinsi yang dipusatkan di Wisma Atlet, Jumat (1/4/2022) malam.
Dihadiri KONI Kabupaten/Kota se-Papua, Raker Provinsi ini dibuka olehSekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun.
Dalam sambutannya Sekda Ridwan mengatakanPemerintah Provinsi Papua telahsukses membangun dan melaksanakan PON XXdan Peparnas XVI.
Oleh karenanya,lewat rapat tersebut, Sekda berharap dapat mendorong semangat semua pihak di KONI se-Papuauntuk menghasilkanpembinaan prestasiatlet yang lebih terukur dan modern.
"Termasuk menjaga dan merawat fasilitas pemerintah demi kemajuan atlet Papua ke depan," imbau Sekda.
Waketum KONI Pusat, Mayjen TNI Purn Suwarno, mengapresiasi kegiatan Raker yang digelar oleh KONI Papua. Menurutnya, Raker ini menjadi ajang evaluasi prestasi atlet di PONXXPapua tahun laluserta kesiapan Papua menuju PON tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
"Raker ini jelas merupakan satu momentum yang sangat strategis yang pertama akan digunakan sebagai media evaluasi tentang penyelanggaraan PON XX, kemudian untuk menyusun program terkait persiapan menuju PON 2024,”ujarnya.
Suwarno tambahkan, KONI Papua juga perlu melakukan langkah-langkah kaderisasi menuju PON 2024, sebab tahun depan sudah dilakukan babak kualifikasi PON."Sehingga tahun ini adalah tahun persiapan untuk menuju babak kualifikasi".
"Juga tak kalah penting,kepengurusan KONI Papua yang akan berakhir tahun ini,sehingga pelaksanaan Raker Provinsi inijugadapat juga membahas tentang Musyawarah KONI. Sehingga harapannya mulai sekarang sudah berbicara tentang persyaratan calon ketua yang akan datang,termasukpembentukan panitia penjaringan," tandasnya.
Sekretaris Umum (Sekum) KONI Papua, Kenius Kogoyamengatakan tujuan rapat kerjaadalah untukmenyusun program tahunankarena didalamnyaturut dihadiri seluruh anggota KONI kabupaten dan kota.
"IntinyaRaker ini membahas program pembinaan olahraga prestasi. Kemudian juga akan mengesahkan beberapa cabang olahraga atau menolak cabang olahraga untuk menjadi anggota KONI, termasuk kesepakatan waktu pelaksanaan musyawarah provinsi," jelas ia. ***