JAYAPURA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Papua terus bekerja keras meminimalisasi serangan hacker di data server miliknya.
Salah satu upaya tersebut, yakni bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk medeteksi serangan peretas.
Menurut Kepala Diskominfo Papua, Jeri A. Yudianto, pihaknya diberi aplikasi bernama Honeypot dari BSSN yang berfungsi medeteksi kerawanan serangan peretas di server Pemprov Papua.
Dimana aplikasi tersebut pula, yang nantinya memonitoring keamanan server setiap hari.
“Dan tentunya kerjasama ini sangat menguntungkan kita. Dimana kita semakin terproteksi datanya,” terang Jeri di Jayapura, Kamis (29/9/2022).
Jeri akui, memang selama ini situs pemerintah setempat kerap mendapat serangan dari hacker atau peretas. Kendati demikian, serangan peretas tersebut tak sampai masuk ke data server.
“Artinya serangan peretas ini masih sebatas mengubah tampilan situs Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tertentu atau situs Pemprov Papua”
“Atau namanya serangan deface website. Jadi itu hanya di bagian luar saja, belum sampai masuk ke dalam atau bagian data. Serangan ini yang beberapa kali dialami,” kata Jeri.
Kendati belum mengancam data server, Jeri menyatakan pihaknya secara berkala melakukan pembaharuan sistem keamanan server baik itu yang berlisensi atau yang bersifat open source.
“Namanya dunia digital itu tidak sepenuhnya aman. Jadi sekalipun benteng pertahanan kita luar biasa, pasti masih ada celah. Karena itu kita perhatikan betul sistem keamanan server Pemprov Papua,” ujarnya.
Dia tambahkan, kasus serangan peretas Bjorka yang viral merupakan hal yang perlu diwaspadai pemda. Oleh sebab itu, setiap pemerintah daerah diminta lebih waspada mengamankan data pemerintahan yang ada di server.
“Rawan sekali kalau sampai peretas itu bisa mengambil data di server pemerintah. Apalagi sampai melakukan remote server. Saya kira ini jangan sampai terjadi,” harapnya. ***