JAYAPURA - Pemerintah kabupaten dan kota diimbau menjalankan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi warganya.
Hal demikian bertujuan mencegah terjadinya stunting bagi bayi yang baru lahir.
“Angka prevalensi stunting di Provinsi Papua masih menempati urutan ketiga teratas menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada2022 sebesar 34,6 persen.”
“Makanya program 1000 HPK ini penting untuk didorong. Karena merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka stunting,” terang Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Papua, Nerius Auparai di Jayapura, Kamis.
Dia optimis apabila seluruh pemerintah kabupaten kota di empat provinsi Papua menjalankan program 1000 HPK, maka angka stunting di Papua akan menurun.
“Sebab saya yakin dengan adanya koordinasi bersama, maka target penurunan stunting bakal dapat teratasi,” kata ia.
Nerius tambahkan, meski ada beberapa kabupaten/kota di seluruh Tanah Papua yang memiliki angka prevalensi stunting yang rendah, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Tolikara yang peduli terhadap program stuting tersebut.
“Pada saat kunjungan kr Tolikara kami melihat langsung bagaimana kondisi bayi dan ibu yang ada disana. Mereka dalam keadaan sehat karena tim stunting dan posyandu rutin memberikan makanan bergizi dan pelayanan Kesehatan yang rutin dilakukan,” tandasnya. ***